uji regresi linear, uji t, uji f dan koefisien determinansi


  1. uji regresi linear sederhana

uji regresi linear sederhana merupakan alat uji yang digunakan untuk melihat pengaruh dari suatu varian. uji regresi linear sederhana digunakan jika hanya terdapat satu variabel x saja. Rumus yang digunakan untuk regresi linear sederhana adalah:
y = a+bx

Dimana :
y          : variabel y
a          : Konstansa
b          : Koefisien x
x          : variabel x

2. uji regresi berganda

Penelitian ini diuji dengan menggunakan analisis regresi berganda (multiple regression) dengan menggunakan bantuan SPSS. Dalam analisis regresi berganda beberapa variabel variabel independen digunakan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen (Gujarati, 2001).
                 Formulasi untuk persamaan regresi linier berganda Gujarati dalam Ghozali (2011) adalah sebagai berikut:
Y = Ξ²0 + Ξ²1X1 + Ξ²2X2 + e
Di mana:
Y = variabel y
Ξ²0 = Konstanta Ξ²1,
Ξ²2 = Koefisien regresi berganda
x1 = Variabel x1
x2 = Variabel x2
e = Variabel pengganggu (error)

3. uji t


Uji t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual menerangkan variasi variabel terikat (Ghozali, 2006). Pengujian parsial regresi dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara individual mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat dengan asumsi variabel yang lain itu konstan. Untuk melakukan pengujian t maka dapat digunakan dengan rumus sebagai berikut:
                 t = Ξ²n/SΞ²n
Dimana :
t :              mengikuti fungsi t dengan derajat kebebasan (df).
Ξ²n :           koefisien regresi masing-masing variabel.
SΞ²n :        standar error masing-masing variabel.
       Dasar pengambilan keputusan:
a. Jika probabilitas (signifikansi)> 0,05 (Ξ±) atau T hitung < T tabel berarti hipotesa tidak terbukti maka H0 diterima Ha ditolak, bila dilakukan uji secara parsial.

b. Jika probabilitas (signifikansi)< 0,05 (Ξ±) atau T hitung > T tabel berarti hipotesa terbukti maka H0 ditolak dan Ha diterima, bila dilakukan uji secara parsial.

4. uji f


Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Derajat kepercayaan yang digunakan adalah 5 %. Apabila nilai F hasil perhitungan lebih besar dari nilai F tabel maka hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara stimultan berpengaruh signifikan tehadap variabel dependen (Gunjarati, 2001).

F =
Dimana:
R2:     koefisien determinasi
n :      Jumlah sampel
k :      Jumlah variabel bebas

Dasar pengambilan keputusan:
a. Jika probabilitas (signifikansi)> 0,05 (Ξ±) atau F hitung < F tabel berarti hipotesis tidak terbukti maka H0 diterima Ha ditolak bila dilakukan secara simultan.

b. Jika probabilitas (signifikansi)< 0,05 (Ξ±) atau F hitung > F tabel berarti hipotesis terbukti maka H0 ditolak dan Ha diterima bila dilakukan secara simultan.

5.    Uji Koefisien Determinasi (R2)
                 Koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
       Formulasi untuk uji R2 (Gujarati, 2001). adalah sebagai berikut
R2 =
Di mana :
R2        = Koefisien determinasi
ESS     = Explained Sum Squeared (jumlah kuadrat yang dijelaskan)
TSS     = Total Sum Squear (jumlah total kuadrat)

bagi yang kesulitan untuk membuat skripsi silahkan hubungi kami klik

Comments

  1. Ass.wr.eb . Msaya mau nanya ' ? Apa ada alasan uji simultan tidak perlu dilakukan ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. uji simultan tidak perlu dilakukan jika menggunakan regresi linear sederhana, karena hanya terdapat 1 variabel x saja, logikanya saja, guna uji simultan adalah untuk melihat ada atau tidaknya pengaruh secara bersama sama (variabel x lebih dari 1), nah kalau variabelnya cuma satu buat apa melakukan uji simultan, kan udah cukup dengan uji t parsial

      Delete
    2. mas putra untuk menentukan uji parsial, input r nya tu dari mana ya mas, kan rumus uji t parsial itu t=r akar n-2 dibagi akar 1-r pangkat 2. nah pertanyaan saya itu daptkan nilai r tu dari mana y?
      terima kasih

      Delete
    3. Mas mau nanya.. tau rumus mencari f-hitung scra manual tidak ??

      Delete
    4. Mas mau nanya.. tau rumus mencari f-hitung scra manual tidak ??

      Delete
  2. maaf mas mau tanya. judul skripsi sya "pengaruh kedisiplinan siswa terhadap hasil belajar matematika kelas IV SD" sya mnggunakan uji regresi linier sederhana sja dg cara hitung manual. disitu terdpat uji kberartian dengan membandingkan F hitung dg F tabel. apakah itu sudah benar? dan tdk usah mnggunakan uji T? tlong bantu jwab

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalau menurut saya, jangan gunakan uji f simultan, sebaiknya menggunakan uji t parsial saja, tentukan dulu hasil pengukurannya menggunakan apa, contoh untuk kedisiplinan menggunakan jumlah absen, kehadiran menggunakan jumlah nilai pada rapor, kalau menggunakan dataseperti itu, sebaiknya menggunakan uji t, tidak perlu menggunakan uji f simultan, pada uji t akan terlihat ada atau tidaknya pengaruh x terhadap y, jika menggunakan uji f tidak akan terlihat sama sekali, pada dasarnya uji f digunakan untuk variabel x yang lebih dari satu, baca buku sugiyono sama ghozali imam, ada dijelskan disana, maaf telat

      Delete
  3. Maaf mau tanya bosa lebih dijelasin lagi mengenai uji t hitung manula ya?? Trims

    ReplyDelete
    Replies
    1. yang mananya yg mau dijelasin, jika menggunakan rumus untuk mencari uji t, maka cari dulu rumus untuk regresinya, baru bisa lanjut dengan uji t nya

      Delete
  4. Maaf mau tanya bosa lebih dijelasin lagi mengenai uji t hitung manula ya?? Trims

    ReplyDelete
  5. Maaf mau bertanya, apa bedanya uji T dengan uji regresi sederhana? Penitian saya mengeluarkan hasil yang berbeda antara keduanya. Terimakasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. uji t dengan uji regresi linear sederhana memang jauh berbeda gan, pada dasarnya uji t lebih dipergunakan untuk melihat pengaruh antara satu variabel dengan variabel lainnya. berbeda dengan uji regresi, uji regresi fungsinya untuk melihat penurunan atau peningkatan dari nilai y, jadi memang berbeda gan, terkadang secara regresi, terjadi perubahan apabila ada nilai x, namun secara uji t tidak berpengaruh, maka uji regresi tidak dapat dipergunakan sebagai kesimpulan, artinya belum tentu terjadi perubahan, karena uji t nya tidak signifikan, gitu gan

      Delete
  6. Ass
    Mas mau tanya? Kalau variabelnya ada 3 apa harus menggunakan uji simultan? Tolong penjelasan nya.terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. sangat diperlukan

      Delete
    2. Mas, maaf dospem saya bilang kalau uji simultan tidak perlu dipakai pada regresi berganda, krna blm ada teori yg menyatakan pasti terkait timbal balik pengaruh x ke y. Makanya saya tidak pake uji f. Bagaimana ya mas?

      Delete
  7. Ass
    Mas mau tanya? Kalau variabelnya ada 3 apa harus menggunakan uji simultan? Tolong penjelasan nya.terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. sebenarnya tidak ada keharusan dalam menggunkan uji simultan apabila hipotesa penelitiannya sudah terjawab pada uji t, hanya saja akan lebih baik menambahkan uji simultan agar dapat melihat pengaruh variabel x terhadap y secara keseluruhan

      Delete
  8. Maaf mau tanya jika dalam penelitian ingin mengetahui hubungan antara variabel independen dan dependen harus menggunakan uji apa ya? Uji chi square atau uji T? Karena variabel independennya adalah numerik dan variabel dependennya adalah kategorik. Thanks

    ReplyDelete
  9. Maaf mau tanya jika dalam penelitian ingin mengetahui hubungan antara variabel independen dan dependen harus menggunakan uji apa ya? Uji chi square atau uji T? Karena variabel independennya adalah numerik dan variabel dependennya adalah kategorik. Thanks

    ReplyDelete
    Replies
    1. jika variabelnya numerik dan kategorik sebaiknya gunakan metode kualitatif saja, akan lebih mudah dalam mengambil keputusan, tapi jika memang ingin menggunakan uji statistik, gunakan uji chi square dengan perbandingan tabel

      Delete
  10. halo, saya mau tanya kalau untuk regresi berganda bisa untuk parsial? Terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. tergantung rumusan masalahnya, jika hanya ingin melihat perubahan nilai variabelnya, maka gunakan saja regresi, tidak usah gunakan uji t, tapi bila ingin melihat pengaruhnya maka gunakan uji t, jika ingin melihat seperti apa pengaruhnya maka gunakan dua duanya. ingat, apabila uji t tidak signifikan maka uji regresinya tidak berlaku, meskipun nilainya positif atau negatif

      Delete
    2. mau tanya, jika saya hanya ingin menguji pengaruh x1 ke y dan x2 ke y. harus menggunakan regresi sederhana atau berganda ya? jikalau berganda, apa bisa jika hanya ingin tahu secara parsial bukan simultan. atau harus simultan baru bisa pakai uji berganda? makasih..

      Delete
  11. maaf mw tanya...kalo uji f nya tidak signifikan...apa yg harus dilakukan,?

    ReplyDelete
    Replies
    1. tidak masalah, tidak ada yang harus dilakukan, jika memang secara keseluruhan tidak berpengaruh ya tidak apa apa, biasanya nilai determinannya tidaklah tinggi

      Delete
    2. misi gan, ngelanjutin prtnyaan yg sblmnya...berarti klau misalnya meneliti pengaruh 3 variabel terhadap 1 variabel, trus uji F & T nya sama" tdk signifikan itu gpp?

      Delete
    3. kalau di treatment dengan menambahkan var kontrol untuk memperbaiki uji f nya apakah bisa??

      Delete
  12. sebenarnya apa fungsi error pada persamaan analisis regresi linier berganda ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. error merupakan standar error suatu variabel dimana secara awam, error pada regresi merupakan fungsi variabel lain diluar variabel yang diteliti

      Delete
  13. Maaf saya mau tanya kalau koefisien dari hasil uji regresi berbeda dengan koefisien dari hasil uji t yang sudah di weight kan itu apakah boleh? Lalu kira" alasan nya kenapa ya? Trimakasih

    ReplyDelete
  14. Mau tanya... Apakah ada cara agar uji t menjadi signifikan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. ada, gunakan transformasi data penelitian

      Delete
    2. Bagaimana caranya, rumus untuk transform-compute nya apa ?

      Delete
    3. ada banyak rumus yang dapat digunakan seperti logaritma (log10), logaritma natural, arcus sin, akar kuadrat, akar pangkat, z score, bagusnya menggunkan exel saja, tetapi dengan catatan hanya untuk data yang sifatnya sekunder seperti rasio keuangan, harga saham, dll, kalau untuk data yang berupa penyebaran koesioner tidak bisa karena harus melalui mekanisme yang sangat panjang

      Delete
  15. mau tanya ....jika hasil penelitian SPSS dari analisa regresi linier sederhana, koefisen korelasi dan determinasi dan uji t hasilnya sama , tetapi uji t manualnya kok hasilnya tidak ada pengaruh itu kenapa ya .... apakah saya harus ganti judul atau tidak ya... ( Pengaruh Biaya tenaga kerja langsung terhadap PPh terutang)

    ReplyDelete
    Replies
    1. coba bandingkan t hitung dan t tabelnya gan apakah lulus atau tidak, kemudian bandingkan juga signifikansi dan alphanya apakah lulus atau tidak. untuk beberapa kasus memang ada terjadi perbedaan, hal yang pertama dilakukan cek dulu datanya, cek uji normalitasnya, kalau semua sudah dilakukan, tinggal cari referensinya saja mas, tidak usah ganti judul, ambil saja yang hasilnya berpengaruh

      Delete
  16. mau tanya apakah uji t dan uji f harus selalu berdampingan? atau boleh salah satu saja yang dilakukan? terimaksih

    ReplyDelete
  17. tidak selalu gan, tergantung pada rumusan masalahnya, jika regresi sederhana tidak memerlukan uji f, hanya uji t saja, untuk regresi berganda terkadang dibutuhkan uji f untuk pengambilan kesimpulan, tergantung teori yang di pergunakan, contoh harga saham bisa di pengaruhi oleh beberapa hal seperti nilai perusahaan dan laba yang dihasilkan, diperlukan uji f agar bisa menjawab apakah keduanya mampu mempengaruhi harga saham, atau sifat seseorang bisa dipengaruhi melalui lingkungan dan organisasi, juga diperlukan uji f untuk menganalisanya.

    ReplyDelete
  18. Mas mau tanya kalau datamya tidak berpengaruh semua gimana?

    ReplyDelete
    Replies
    1. tergantung datanya, kalau sekunder ya pasrah saja, mau gimana lagi emang gitu kenyataannya, kalau primer sebaiknya di ulang menyebarkan datanya

      Delete
    2. Mas mau tanya..
      Uji t x1 saya negatif signifikan
      Uji t x2 saya positif signifikan
      Sedangkan hasil uji f saya tidak signifikan.. (tdk brpngrh) kira2 apa ya mas penyebabnya soalnya x1 x2 parsialnya berpengaruh

      Makasih mas

      Delete
    3. sebenarnya itu tidak jadi masalah, permasalahannya terdapat pada data itu sendiri mbak, fungsi kedua alat uji tersebut kan memang berbeda

      Delete
  19. Terimkash ilmunya mas. .. Membantu..

    ReplyDelete
    Replies
    1. sama sama mbak, senang bisa membantu

      Delete
    2. sama sama mbak, senang bisa membantu

      Delete
  20. Maaf mau tanya mas, uji koefisien determinasi saya besar yaitu 0,91 atau sekitar 91%. Tp uji t saya yang berpengaruh hanya satu variabel dari tiga variabel. Itu gimana ya mas? Apa penelitian saya salah atau gimana? Uji t kan mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Sedangkan uji koefisien determinasi untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. *tolong di jawab secepatnya ya makasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. itu tidak jadi masalah selama uji f nya signifikan mbak, kalau uji f nya tidak signifikan mungkin ada kesalahan saat memasukkan data

      Delete
  21. Maaf mau tanya mas, uji koefisien determinasi saya besar yaitu 0,91 atau sekitar 91%. Tp uji t saya yang berpengaruh hanya satu variabel dari tiga variabel. Itu gimana ya mas? Apa penelitian saya salah atau gimana? Uji t kan mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Sedangkan uji koefisien determinasi untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. *tolong di jawab secepatnya ya makasih

    ReplyDelete
  22. maaf mau tanya, jika penelitian nya menggunakan 3 variabel haruskah dilakukan uji regresi sederhana, atau hanya uji regresi berganda saja?

    ReplyDelete
    Replies
    1. cukup regresi linear berganda saja (referensi buku sugiyono, ghozali, dan gujarati)

      Delete
    2. Mas saya mau tanya, kalau uji f nya tidak simultan tapi uji t nya ada yang berpengaruh itu gimana ya?

      Delete
  23. MISAL B = 0,001. T HITUNG < T TABEL. SIGNIFIKAN > 0,005. APAKAH BERARTI X TIDAK BERPENGARUH TERHADAP Y? SEDANGKAN B TIDAK SAMA DENGAN 0 TETAPI 0,001.

    ReplyDelete
    Replies
    1. B yang dimaksud yang mana ya, sepengetahuan saya perhitungan berpengaruh atau tidaknya hanya pada perbandingan t hitung dan signifikansi saja

      Delete
  24. saya sudah melakukan perhitungan dengan regresi linier berganda dengan X nya 6, hasil dari uji t nya semua tidak ada yang berpengaruh dan tidak signifikan. tetapi jika uji t nya dilakukan dengan memasukkan variabel x nya 1/1 (tidak besamaan) hasilnya berpengaruh dan signifikan. mohon pencerahannya :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. hal ini terjadi karena rumus perhitungan regresi linear berganda dan sederhana sangat jauh berbeda, tergantung teori yang dipergunakan, karena memang menguji regresi secara sederhana untuk variabel x yang banyak akan menghasilkan hasil yang berbeda jika menggunakan regresi linear berganda, karena pada uji regresi linear berganda ditambahkan pola rumus baru, yaitu adjusted regression

      Delete
  25. permisi mas, saya mau minta saran.
    Penelitian saya mengenai pengaruh sifat fisika tanah terhadap karakteristik air tanah, Sifat fisika ni ada 6 parameter sedangkan karakteristik air tanah ada 5 parameter dg jumlah n (sampel) = 6.
    menurut mas, uji regresi apa yg paling sesuai dipakai, sederhana atau berganda ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. parameter yang dimaksud bagaimana?? apakah berfungsi sebagai variabel independen atau hanya sebagai tolak ukur penelitian saja (indikator pengukuran), tentukan saja terlebih dahulu variabel x nya, jika 1 maka gunakan sederhana saja, jika lebih gunakan berganda

      untuk variabel dependen (y), gunakan regresinya secara terpisah

      contoh, variabel x ada 2, variabel y ada 2, maka gunakan regresi berganda untuk y1, kemudian baru dilanjutkan ke y 2

      akan tetapi apabila y nya banyak, sebaiknya menggunakan alat uji yang lain saja seperti struktural equestion model (SEM) atau pach analysis

      Delete
  26. selamat sore mas, saya mau tanya ini. Penelitian saya terdapat 8 variabel x dan secara parsial kesemuanya tidak berpengaruh terhadap Y, namun secara simultan berpengaruh sangat signifikan. Apakah dimungkinkan ada yang salah dengan pengolahan data saya. atau itu normal saja dalam pengolahan statistika?

    ReplyDelete
    Replies
    1. jika datanya bersifat sekunder, coba cek data-datanya
      jika datanya primer, coba perhatikan cara memasukkan datanya
      setelah itu coba lakukan transformasi data logaritma untuk membentuk datanya, kemudian coba lihat datanya, untuk data sekunder jika hasilnya tetap sama, maka itu biasa saja, untuk data primer jika hasilnya sama sebaiknya diulang menyebarkan koesioner atau angketnya, gitu mas

      Delete
  27. maaf ikut bertanya mas. saya ada data penelitian dg 2 tujuan;
    1. membandingkan teknik 3d crt dan imrt (dilihat dari indeks konformitas, indeks homogenitas, dan dosis integral) pada volume kecil dan volume besar.
    2. untuk mengetahui pengaruh volume terhadap indeks konformitas, indeks homogenitas, dan dosis integral.

    analisis statistik apa yang harus saya pakai untuk kedua tujuan di atas?
    terimakasih sebelumnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. untuk tujuan pertama sebaiknya menggunakan uji beda, seperti paire sample t test atau yang lainnya

      untuk tujuan kedua sebaiknya menggunakan uji t dan regresi sederhana (bila x cuma 1), atau bisa menggunakan pach analisis (analisis jalur)

      Delete
  28. Halo, saya mau tanya, jika penelitian saya punya variabel terikat numerik yaitu nilai suatu pengukuran, dan variabel terikatnya ada campuran numerik dan kategorik yaitu usia (numerik), tingkat pendidikan (dikategorikan jadi rendah & tinggi), dan jenis kelamin (kategorik), apa analisis yang saya gunakan bisa tetap regresi linier berganda dengan membuat variabel dummy untuk jenis kelamin dan tingkat pendidikan, lalu dummy-nya yang saya masukkan ke analisis multivariat bersama variabel usia? Jadi variabel bebas yang saya masukkan untuk regresi ada 3 yaitu variabel usia, pria dibanding wanita, dan tingkat pendidikan tinggi dibanding rendah. Terimakasih banyak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. tetap bisa menggunakan regresi linear berganda dengan menggunakan variabel dummy

      Delete
  29. Maaf sy mau tanya, hasil persamaan regresi sy menghasilnya a yg negatif Y=(-0,301)+0,011X
    Apakah ada cara membuat nilai a menjadi positif ?
    Trims

    ReplyDelete
    Replies
    1. tergantung dari jenis datanya, jika data sekunder maka tidak bisa diubah, tapi jika data primer, coba perbaiki susunan data koesionernya

      Delete
  30. Ka Putra, skripsi saya berjudul "Pengaruh Dental Hipnosis terhadap Tingkat Oral Hygiene pada Pasien Dewasa". Apakah sebaiknya untuk analisis data menggunakan paired-simple t-test saja atau ada uji lain ? Terimakasih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. sepengetahuan saya uji paired simple t tes bukan untuk mengetahui pengaruh suatu variabelnya dek, paired sampel gunanya untuk uji beda seperti perbandingan dental hipnosis pada pasien dewasa dan lansia begitu, atau perbandingan sebelum dan sesudah, kalau untuk pengukuran pengaruh suatu variabel sebaiknya cukup dengan uji t parsial saja

      Delete
  31. mau tanya untuk variabel independen yang hanya satu , pengujiannya apa saja ya? makasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. regresi linear sederhana sama uji t parsial ja tambah determinan

      Delete
    2. Kak kalau judulnya pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar matematika. Teknik analisis data apkah perlu normalitas? Apa hanya analisis regresi sedeehana, uji t lalu determinasi?

      Delete
  32. Maaf sya mau tanya, skripsi syg berjudul "analisis pengaruh kualitas produk, harga terhadap keputusan pembelian". Rumusan masalah sya ada 3. Pengaruh masing" variabel bebas terhadap variabel terikat n variabel bebas yg dominan mempengaruhi variabel terikat. Pengujian apa saja yg sebaiknya sya gunakan? N apakah yg dimaksud dengan uji t? Apakah uji t itu bermacam-macam tidak hanya untuk uji parsial?

    Mohon penjelasannya
    Terimakasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. ada berbagai macam uji t yang dipergunakan dalam menganalisa sebuah penelitian, tergantung dari kebutuhan penelitian nya saja, kalau menurut judul yang di tulis diatas, alat uji yang mesti dipergunakan adalah :

      uji t parsial untuk mengukur pengaruh variabel kualitas produk dan harga secara parsial atau satu per satu
      regresi linear berganda dapat digunakan untuk melihat variabel mana yang paling dominan
      uji f dipergunakan untuk melihat pengaruh secara keseluruhan variabel independen terhadap dependen
      determinan untuk melihat besarnya pengaruh dalam penelitian

      kalau kesulitan dalam pengolahan data silahkan hubungi saya melalui link yang tertera di atas

      Delete
    2. melanjutkan pertanyaan. apakah uji t parsial dan uji F bisa digunakan walaupun variabel bebas tidak dalam satu lingkup?
      contoh: produk, harga, promosi, dan lokasi yang merupakan lingkup dari bauran pemasaran.

      Delete
    3. Sebenarnya satu lingkup atau tidak nya tidak menjadi masalah, karena uji t dan f tidak mengharuskan suatu variabel ada dalam lingkup tertentu, penentuan uji t statistik dan f ditentukan oleh keterkaitan teori yang di uji, bukan lingkupnya, sebagai contoh

      Teori harga produk menurut kotler bisa di pengaruhi oleh kualitas dan jumlah produksi dalam meningkatkan loyalitas pelanggan

      Disana kita tidak akan menemukan jawaban apabila hanya menggunakan uji t daj f saja, diperlukan alat uji tambahan seperti pach analysis atau struktural equestion model

      Jadi kembali lagi kepada teori yang dibahas

      Gitu, semoga bisa menjawab

      Delete
    4. Terimakasih atas penjelasanya

      Delete
    5. sama sama, senang bisa membantu, jika kesulitan dalam penulisan skripsi atau pengolahan data, silahkan hubungi kami

      hehehe

      Delete
  33. bagi yang ingin bertanya tentang penelitian silahkan gabung di komunitas kami https://plus.google.com/communities/104429981042034165511?sqinv=QWcxMkNDMDJrNlZQUTRTYldFc3NrZkhERVZJRzNB

    dapatkan share tentang penelitian-penelitian

    ReplyDelete
  34. Maaf mau tanya, saya menggunakan dua variabel independen dan pada uji parsial hanya terdapat satu variabel yang berpengaruh signifikan. Sedangkan pada uji simultan kedua variabel sama sekali tidak berpengaruh. Bagaimana ya mas solusinya? Apakah saya harus punya alasan yg kuat yg sesuai dengan teori? Jika iya kira-kira buku apa yg bisa saya gunakan sebagai referensi? Terimakasih sebelumnya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalau menurut saya itu bukan suatu masalah, karena memang fungsi uji t dan uji f itu berbeda, silahkan beli buku Sugiyono metode statistik multivariet terbitan 2013, 2015, dan 2017, pada buku Ghozali terbitan 2014 juga ada

      Delete
    2. Kak mau tanya judul saya pengaruh perputaran kas dan perputaran persediaan terhadap profitabilitas. Apakah perlu melakukan uji f ? Tp dospem sy sarankan tdk perlu pake uji f. Klo bsa minta sarannya dong kak

      Delete
  35. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  36. Mz, bagaimana kalo hasik regresi berganda yang x1 hasilnya negatif? Natr di uji t parsial hasilnya thitung jga negatif dong mz?

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, artinya pengaruhnya bersifat negatif

      Delete
    2. Bagaimana jika koefisien korelasi x1 negatif ,koefisien korelasi x2 negatif tpi koefisien korelasi berganda positif ?itu gimanaaa ka kalo begitu ?

      Delete
  37. Maaf mas mau tanya. Penelitian saya pengaruh media x terhadap aktivitas dan hasil belajar. Untuk ujinya saya gunakan uji t independent apa regresi linier sederhana ya mas ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. uji independen dipergunakan untuk uji beda bukan pengaruh, jika x nya cuma satu gunakan saja regresi sederhana, apabila y nya ada dua, maka pengujian sederhananya dilakukan dua kali, pertama untuk y 1 kedua untuk y 2

      jangan mempersulit diri dengan uji yang lain, hahaha

      Delete
  38. Ass mass mau tanya. Judul saya kan pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan. Itu kan satu variabel, trus menggunakan regresi linier sederhana trus asumsi yg dpakai apa aja ya mas sama uji t, f, dan determinasi apa juga perlu dilakukan karna saya menyebar angket dan menggunakan pendekatan asosiatif

    ReplyDelete
    Replies
    1. keselamatan dan kesehatan kerja itu satu variabel atau dua, kalau satu variabel maka gunakan regresi sederhana, uji t, dan determinan saja

      Delete
  39. mas kalau boleh tau, buat yg dasar pengambilan keputusan itu teori dari buku apa yaa?

    ReplyDelete
    Replies
    1. sugiyono, metode statistik penelitian 2015
      gujarati 2013 analisis multivariat dengan spss
      ghozali 2015 analisis multivariat dengan spss
      sekaran 2016 metode statistik

      Delete
  40. Judul buku untuk mencari uji koefisien determinasinya apa yaa ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. sugiyono, metode statistik penelitian 2015
      gujarati 2013 analisis multivariat dengan spss
      ghozali 2015 analisis multivariat dengan spss
      sekaran 2016 metode statistik

      Delete
  41. Pak saya mau bertanya, saat melakukan uji t hasil yg saya dpt adalah negatif tetapi signifikan. Itu gimana ya ? Terima kasih dan mohon bantuannya

    ReplyDelete
    Replies
    1. gk masalah, artinya jika x meningkat maka y menurun atau sebaliknya

      Delete
  42. Maaf saya ingin tanya. Dalam analisis regresi sederhana, uji apa saja yang harus dilakukan?
    Uji koefisien determinasi dan uji F itu diperlukan tidak?

    Saya sudah melakukan beberapa uji diantaranya uji instrumen, normalitas, heteroskedastisitas, uji t, uji f dan uji koefisien determinasi. Atau ada uji lain yg harus dilakukan?

    Lalu, apakah ada perbedaan dalam melihat nilai tabel koefisien antara regresi sederhana dan regresi berganda? (R square atau Adjusted R Square).

    Mohon penjelasannya.
    Terima kasih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. dalam uji regresi sederhana hanya butuh uji determinan dan uji t parsial saja

      uji asumsi klasik hanya normalitas yang harus terpenuhi, autokorelasi apabila datanya time series

      determinan untuk regresi sederhana hanya melihat kepada tabel R square, bukan adjusted r square

      Delete
    2. Maaf mau nanya mas jadi dalam uji asumsi klasik hnya 2 untuk regresi sederhana uji normalitas dan auto korelasi. Knpa uji heteroskedastisitas tdk dipakai mas.

      Delete
  43. maaf mau tanya,
    kalo uji t dan uji statistik t beda atau tidak ya? karena jika dilihat dari buku Ghozali terbitan 2016 adanya yang uji statistik T tidak ada uji t.
    mohon jawabannya.
    Terima kasih.

    ReplyDelete
  44. maaf mau tanya.. kalo nyari thitung itu pake Ξ²n/sΞ²n atau langsung pada koefisien regresi tanpa dibagi sΞ²n???

    ReplyDelete
    Replies
    1. tergantung kebutuhan, jika difungsikan untuk penyangga uji t jangan dibagikan, tapi jika difungsikan untuk analisa jalur baru dibagi

      Delete
  45. Maaf saya mau tanya, dasar pengambilan keputusan dalam uji t kan ada 2, kalau pakek nilai sig itu kelebihannya apa?
    Terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. sig itu kelebihannya kita tidak perlu mencari cari perbandingan seperti t tabel lagi, cukup dibandingkan dengan tingkat alpha yang dipakai ja

      Delete
  46. hi broo kalau variabel y nya dua bagaimana ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. di buat satu satu mas

      contoh jika x nya ada 2 maka

      uji antara x1 dengan y1 kemudian baru x1 dengan y2
      uji antarax2 dengan y1 kemudian baru x2 dengan y2

      gitu

      atau bisa menggunakan alternatif lain, yaitu dengan analisa jalur

      Delete
  47. Selamat malam ka pitra.
    Jika uji F menghasilkan berpengaruh scr simultan. Namun uji t msg2 variabel tidak berpengaruh, itu gmn ka? Mohon bantuannya ka. Dan argumennnya kenapa bisa berbeda seperti itu

    ReplyDelete
    Replies
    1. hal itu bisa saja terjadi karena fungsi uji t dan uji f itu memang berbeda

      jika uji t masing masing variabel tidak berpengaruh bukan berarti secara simultan juga tidak berpengaruh, hal ini terkait dengan susunan dan bentuk data yang di uji, akan tetapi memang akan menjadi sasaran empuk bagi penguji, untuk menghindarinya pelajari dulu jenis data yang digunakan apakah berbentuk ordinal, interval dan rasio atau berbentuk primer atau sekunder

      jika data primer, susun kembali sampelnya, jika sekunder ada baiknya melakukan transformasi data (apabila asumsi klasik ada yang tidak terpenuhi)

      cara paling cepat adalah dengan menggabungkan teori dan logika matematis yang kita punya

      semoga membantu

      Delete
    2. Data saya sekunder ka. Dan sudah di transformasikan. Dan untuk teori dan logika yg seprti apa ya ka? Mohin bantuannya lagi ka, saya ga ngertiπŸ˜₯

      Delete
  48. Siang, maaf saya mau tanya. Jika saya menggunakan analisis jalur, apa diperlukan uji F dan uji T?
    Lalu bagaimana ujinya karena terdapat 1 X dan 2 Y. Terimakasih :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tetap diperlukan gan karena hasil akhir tetap di uji t jalur hanya pengganti regresi saja

      Delete
  49. Selamat malam ka putra. Jika saya menggunakan regresi logistik karena y nya adalah nominal. Apakah tetap bisa menggunakan uji f untuk menguji secara simultan pengaruh variabel x terhadap y? Mohon penjelasannya ka. Terimakasih.

    ReplyDelete
  50. Halo mas mau tanya, di uji t nya variabel x1 nya thitung minus < ttabel dan sig nya > 0.05, itu artinya tdk berpengaruh thdp y begitupula dengan variabel x2 thitung < ttabel tapi tidak minus dan sig nya > 0.05 dan tidak berpengaruh jg. Tp secara simultan berpengaruh. Artinya bermasalah gak sih mas? Atau wajar?? Dan uji t parsialnya apakah harus dipisah atau digabung. Karna uji t parsial sy digabung x1, x2 thdp y bukan dipisah x1 thdp y dan x2 thdp y

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hal itu biasa terjadi untuk data sekunder, untuk uji t tidak di hitung plus minus nya, penggunaan plus minus untuk interpretasinya, bukan hitungan statistiknya, contoh nilai t hitung -1,4567 dan t tabel 2,65 maka pada penulisannya dalam interpretasi tidak di tulis -+ nya melainkan 1,4567 <
      2,65 ha ditolak
      Jika tidak pengaruh dikatakan tidak pengaruh bila pengaruh dikatakan pengaruh negatif

      Hal itu biasa terjadi

      Delete
  51. Terimakasih penjelasannya. Sangat membantu.

    ReplyDelete
  52. selamat siang, maaf saya mau tanya. perihal dengan penelitian skripsi saya, apakah ada rumus lengkap beserta keterangannya untuk uji T pada analisis regresi sederhana? boleh saya minta?
    terimakasih sebelumnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. ada di buku buku statistik kok gan, coba cari buku sugiyono dan ghozali imam terbitan tahun 2016 tentang statistik untuk penelitian dan analisis multivariat R & D

      Delete
  53. mas mau tanya, data saya sekunder panel dgn variabel roa roe eps npm dan variabel dependennya retutn saham, sudah saya uji asumsi klasik, karena data tidak normal maka sy gunakan Trimming Data dan data menjadi unbalanced panel (log tdk bs karena bnyk data yg negatif).
    Uji t mendptkan hasil bahwa roa roe npm tidak signifikan, dan hanya eps yg signifikan trhdp 0,05
    Uji F mendptkan hasil bahwa scr serentak brpngruh signifikan
    Adj. r square hanya sbesar 0,068 atau 6,8%

    dosen sy mengatakan adj r square trsbut sudah biasa trjadi
    tetapi karena uji t hanya 1 var yg signifikan dan uji F signifikan, beliau mengatakan bahwa perlu dilakukan uji backward elimination agar tidak rancu uji t dan F nya.

    Setelah saya lakukan uji backward dgn eviews dengan menggunakan data yg telah dilakukan uji asumsi klasik, hasilnya menunjukkan bahwa Roa roe npm diremoved dari model dan hanya tersisa Eps saja yg signifikan

    apakah menurut mas uji backward yg sy lakukan memang sdh benar dan menurt mas bagaimana cara menjelaskan hasil uji backward trsbut?

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalau boleh tau uji normalitas apa yang digunakan, ada banyak uji normalitas data, irfing, kolmogorof, liliford, jarque berra (kurtosis skewnes), metode grafik, biasanya untuk data rasio sudah normal jika menggunakan metode grafik, kalau tidak ada yang lolos, gunakan tranformasi data, ada banyak, loga, ln, lag, arcus (sin, cos, tan), akar pangkat, akar kuadrat, dan lainnya, jika tidak ada satupun yang lolos, cek lagi data otlier (suram), bisa dengan metode mahalanobis, biasanya sampai disini udah bisa dinormalkan, saran saya kalau datanya berbentuk panel gunakan saja regresi panel (normalitas tidak terlalu diperhitungkan), jangan langsung masuk ke uji backward

      kalau pendapat pribadi saya uji backward tidak cocok untuk pengujian ekonomi dalam bentuk data panel karena tidak mampu melihat kecocokan data per kelompoknya, coba gunakan regresi panel, pilih metodenya apakah melalui random effeck, fixed effeck, atau common effeck, dengan bantuan uji haustman dan chow tes

      semoga membantu

      Delete
    2. Assalamualaikum.
      Mohon maaf izin bertanya, jika judul penelitian saya " pengaruh Penggunaan Efiling Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Relawan pajak sebagai variabel moderasi"
      Itu uji apa saja ya yang dilakukan? Apakah masih harus uji regresi linier berganda dan uji moderat regression analysis atau masih harus uji t dan f ya mas?πŸ™

      Delete
  54. kalau hasil penelitian var 1 psitif dan var 2 negatif bagaimana? Saya meneliti keuangan

    ReplyDelete
  55. Malam mas, maaf saya mau tanya nih.. penelitian saya pake dua variabel x dan satu y, dan datanya pake sample jenuh (sensus), tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh x1 dan x2 terhadap y baik secara parsial dan simultan. dengan data sensus apakah pengujiannya selain pake regresi berganda juga masih perlu pake uji t dan f? mohon pencerahannya, mas.. terima kasih sebelumnya

    ReplyDelete
  56. mohon maaf, bisa di cantumkan daftar pustakanya? karena dalam postingan anda terdapat literaturnya. terimakasih.

    ReplyDelete
  57. Halo, judul penelitian sya adlh pengaruh kreatifitas mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa, Pertanyaan saya apakah sudah benar jika saya menggunakan uji hipotesis regresi linear sederhana dan korelasi product moment dan uji t parsial?

    ReplyDelete
  58. Minta contoh dong cara ngitung uji f. Please...

    ReplyDelete
  59. Pagi kak. Mau tanya dong, aku liat web sana sini, uji t nya beda. Jadi bingung. Terus, kalo 3 variabel bebas itu rumusnya gimana ya?
    Terima kasih sebelumnya.

    ReplyDelete
  60. Jikalau nilai r² atau koefisien determinasinya negatif bagaimana hasilnya? Sedangkan di analisa korelasi ada akar dan akar tidak bisa negatif lalu bagaimana?

    ReplyDelete
  61. Assalamu'alaikum. Mau Tanya mas? Tau referensi baik buku Atau jurnal tentang uji t yg penjelasannya secara terperinci ?

    ReplyDelete
  62. selamat malam gan, izin bertanya, mohon ditanggapi, ada 4 variabel x dan 1 varaiabel y, nilai t hitung x1 dan x 2 lebih kecil dari t tabelnya, tetapi nilai sig. nya lebih kecil dari 0,05 selanjutnya nilai t hitung variabel x3 dan x4 lebih besar dari t tabelnya tetapi nilai sig. nya lebih besar dari 0,05, mohon pencerahanya gan, karna kalau mengikuti 2 dasar pengambilan keputusan itu, hipotesis x1 dan x2 diterima berdasarkan sig. kemudian hipotesis x3 dan x4 diterima berdasarkan nilai t nya...
    salam...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Permisi gan, sudah tau jawabannya kah soalnya saya menemukan permasalahan yg sama

      Delete
  63. Nanya dong pak. Saya kebingungan dalam menentukan analisis data dalam penelitian saya. Judul saya adalah PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KESEJAHTERAAN DAN MOTIVASI KERJA GURU. Analisis apa yang saya akan gunakan ya? Terimakasih sebelumnya

    ReplyDelete
  64. Mas mau tanya dong mas. Skrispi saya ada 3 variabel. Dimana X nya ada 2 sedangakan Y nya 1.
    Rumusan masalah saya :
    1. Apakah X1 berpengaruh terhadap Y
    2. Apakah X2 berpengaruh terhadap Y

    Nah jika rumusan masalah seperti itu memakai regresi berganda di lanjut uji parsial atau regresi sederhana kemudian di lanjut uji parsial mas?

    Mohon dijawab ya mas

    ReplyDelete
  65. Mohon bertanya mas, bagaimana bila ada hasil perbedaan antara hasil uji regresi linier berganda dengan hasil uji T, sementara uji T dilakukan sebagai hipotesis untuk memastikan bahwa faktor yang berpengaruh pada uji regresi linier berganda apakah benar memiliki pengaruh, sementara hasil yang diperoleh dan kedua analisis tersebut malah bertolak belakang
    Ex : Uji regresi berganda X1, X3 memiliki pengaruh terhadap Y sementara X2 tidak memilik pengaruh, namun pada uji T diperoleh hasil analisisi bahwa X2 berpengaruh terhadap Y sedangkan X1, X3 tidak berpengaruh. Bagaimana perlakukannya apabila ditemukan kasus seperti ini, mohon penjelasannya mas, terima kasih banyak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ijin jawab kaka...
      Sebelumnya, aplikasi apa yang dipakai untuk analisis? Atau scr manual?
      Setau aku, tingkat pengaruh (korelasi) X terhadap Y itu dari -1 sampe 1. Dengan kriteria makin mendekati 1 berarti pengaruh sangat kuat, mendekati 0 berarti pengaruh makin lemah. Dan mendekati -1 berarti pengaruhnya terbalik (contohnya, jika X makin besar, nilai Y semakin turun, atau sebaliknya.) jadi rX1Y nilainya berapa dulu? Baru bisa di asumsikan X2 berpengaruh atau engga. Krn meskipun nilainya kecil, misal 0,35 bahkan -0,24 kalo uji T bilang dia berpengaruh, berarti memang berpengaruh... (Beda kasus kalo nilai rX2Y nya bener2 0)
      Kalau perhitungan dilakukan scr manual, mungkin ada kesalahan perhitungan. Tau lah regresi yg diitung itu banyak
      Jika menggunakan aplikasi, masih mungkin juga ada kesalahan yg tidak sengaja dilakukan.
      Terima kasih.

      Delete
  66. asalamualaikum min saya mau tanya judul skripsi saya pengaruh perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan terhadap profitabilitas( ROA) .. . saya menggunakan metode analsis regresi linear berganda , , yang mau saya tanyakan untuk uji f dan uji t saya harus mengunakan uji f dan uji t linear berganda atau saya menggunkan uji f dan uji t regresi linear sederhana ?

    ReplyDelete
  67. Assalamualaikum min, Desi boleh tanya. Kan kita semisalnya sudah dapat persamaan dari regresi sederhana, misal Y= 23+21Size+ e

    Bagaimana ya cara kita menjabarkannya dengan kata2. 😊

    ReplyDelete
  68. Mas mau tanya disini uji t saya negatif sifnifikan tetapi dospem saya meminta saya agar nilainya tersebut positif.. apa yg saya lakukan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Izin jawab kaka... Pertama², mas nya pake aplikasi apa nih? Kalo manual, bisa jadi salah hitung. Tau kan regresi yg dihitung banyak hehe kalo pake SPSS, mungkin juga ada kesalahan dari apl nya. Saya pernah uji data yg sama tp hasilnya beda. Tapi kalau berkali2 hasilnya tetap sama, berarti memang hasilnya segitu. Kalau dospemnya minta hasil positif,bilangin kaya gini mas, "Kalao bapak mau ini hasil positif, apakah saya harus manipulasi data?" karna kan data yg kita punya dari hasil riset/kuisioner/data apapun blm tentu signifikan . Beda sama data contoh soal hehehe. Sekian. Maaf kalau kurang jelas. Terima kasih.

      Delete
  69. Jika judul sy adalah pengaruh media terhadap aktivitas dan hasil belajar. Ujiapakah yg sy harus pakai, apakah perbedaan anatara uji t dan anacova

    ReplyDelete
  70. Mas apa beda uji t dan uji f mas.

    ReplyDelete
  71. Mas mau nanya judul saya pengaruh kepuasan dan disiplin kerja terhadap komitmen organisasi, dengan populasi 48 orang (teknik sampel jenuh) dan skalanya ordinal, metode penelitiannya pakai apa aja ya?

    ReplyDelete
  72. Mas mau tanya. Kalau nilai signifikansi F simultan = 0,05 apalah berpengaruh atau tidak?

    ReplyDelete
  73. Mas.. mau nanya, kalau uji f berpengaruh signifikan tpi uji t kedua nya tidak. Itu kenapa ya?

    ReplyDelete
  74. Mas mau tanya. Sebenarnya manakah yg didahulukan antara uji t dan uji f? Terima kasih.

    ReplyDelete
  75. Dosen saya ada yang bilang uji f dulu dan ada yg bilang uji t dulu. Mohon penjelasannya.

    ReplyDelete
  76. uji t saya x1 tidak berpengaruh signifikan sedangkan x2 berpengaruh signifikan.
    untuk uji f hitung 4.581 dan sig 0,074. tidak berpengaruh secara simultan? ini bagaimana?

    ReplyDelete
  77. maaf mau tanya jika saya ambil judul skripsi
    1. "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN STATISTIKA PADA SISWA KELAS XII AP SMK TAMANSISWA SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2019/2020"
    2. "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TWTS) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN STATISTIKA PADA SISWA KELAS XII AP SMK TAMANSISWA SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2019/2020"
    itu nanti apakah menggunakan Uji T semua.
    karena saya sempat membaca skripsi orang lain untuk yang judul ke dua itu ada yang memakai UJI T dan REGRESI LINIER

    ReplyDelete
    Replies
    1. Karna judulnya udah "pengaruh" jadi emang pake Analisis Regresi sebagai mentode analisis (regression dalam bahasa indonesia artinya pengaruh) Dan uji t bagian dari analisis regresi. Jadi memang di harus pake itu. Semoga jawabannya bermanfaat.

      Delete
  78. Ka mau tanya. Tugas akhir ku judulnya "Analisi Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan menjadi nasabah bank A".
    Untuk variabel x-nya ada 4 yaitu faktor lokasi, pelayanan, produk, suku bunga. Sedangkan variabel y-nya keputusan menjadi nasabah bank A.
    Aku mau tanya. Itu kan saya menggunakan regresi berganda kan ya? Trus dalam penelitian saya apakah harus ada uji F dan T?

    ReplyDelete
    Replies
    1. uji f dan uji t tetep harus ada, karna itu uji untuk hipotesis. rlb itu hanya untuk ada hubungan positif atau negatif.
      untuk hasil ada pengaruh atau tidak itu di hasil uji t dan uji f.

      Delete
  79. assalamualaikum, wr.wb
    kak, kok rumus nya tidak terlihat ya?

    ReplyDelete
  80. Kak, saya mau tanya. Judul penelitian saya tentang " kebiasaan belajar dan gaya gaya belajar siswa serta kontribusinya terhadap hasil belajar siswa". Rumusan masalah ny ad 3 yaitu :
    1. Bagaimana kontribusi kebiasaan belajar terhadap hasil belajar
    2.Bagaimana kontribusi gaya belajar siswa terhadap hasil belajar siswa
    3. Apakah terhadap perbedaan gaya belajar siswa berdasarkan gender
    Untuk analisis data saya gunakan regresi linear sederhana, uji normalitas(uji t), uji homogenitas ( uji f) dan hipotesis ny saya pake uji f simultan. Menurut kakak, analisis data yg saya gunakan sudah benar atau belum y kak?. Mohon respon ny y kak.
    Terima kasih

    ReplyDelete
  81. Kak, saya mau tanya. Judul penelitian saya tentang " kebiasaan belajar dan gaya gaya belajar siswa serta kontribusinya terhadap hasil belajar siswa". Rumusan masalah ny ad 3 yaitu :
    1. Bagaimana kontribusi kebiasaan belajar terhadap hasil belajar
    2.Bagaimana kontribusi gaya belajar siswa terhadap hasil belajar siswa
    3. Apakah terhadap perbedaan gaya belajar siswa berdasarkan gender
    Untuk analisis data saya gunakan regresi linear sederhana, uji normalitas(uji t), uji homogenitas ( uji f) dan hipotesis ny saya pake uji f simultan. Menurut kakak, analisis data yg saya gunakan sudah benar atau belum y kak?. Mohon respon ny y kak.
    Terima kasih

    ReplyDelete
  82. Kak, saya mau tanya. Judul penelitian saya tentang " kebiasaan belajar dan gaya gaya belajar siswa serta kontribusinya terhadap hasil belajar siswa". Rumusan masalah ny ad 3 yaitu :
    1. Bagaimana kontribusi kebiasaan belajar terhadap hasil belajar
    2.Bagaimana kontribusi gaya belajar siswa terhadap hasil belajar siswa
    3. Apakah terhadap perbedaan gaya belajar siswa berdasarkan gender
    Untuk analisis data saya gunakan regresi linear sederhana, uji normalitas(uji t), uji homogenitas ( uji f) dan hipotesis ny saya pake uji f simultan. Menurut kakak, analisis data yg saya gunakan sudah benar atau belum y kak?. Mohon respon ny y kak.
    Terima kasih

    ReplyDelete
  83. Kak saya mau bertanya. Bagaimana jika uji F dan uji t nya sama-sama tidak signifikan ? Apa penelitian nya dianggap gagal ? Terimakasih telah menjawab

    ReplyDelete
  84. Kak izin bertanya, teori yang dimaksud apa ya kak ketika kita ingin mengambil suatu kebijakan dalam memilih harus pakai uji f atau tidak dalam penelitian kita?

    ReplyDelete
  85. Kak maaf mau tanya, kalau penelitian tentang "pengaruh pembelajaran PJBL berbantuan e-learning dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik" kira2 uji hipotesisnya yg sesuai pakai uji F atau regresi? Terimakasih kak, mohon jawabannya😊

    ReplyDelete
  86. Mas mau tanya ni kalo regresi sederhana masih harus dilakukan uji asumsi klasik gak? Seperti normalitas, auto dan hetero? Terimakasi

    ReplyDelete
  87. Mau tanya ni mas...
    Kalau judul proposalnya pengaruh media komik dan bahan ajar modul terhadap kemandirian belajar siswa kira kira hipotesisnya bagaimana dan apa uji yang di gunakan
    Terima kasih..
    πŸ™πŸ™πŸ™πŸ™

    ReplyDelete
  88. Mau nanya pak, judul penelitian sy pengaruh gaya kognitif terhadap kemampuan siswa dalam memecahkan masalah. gaya kognitif itu ada 2 jenis, apakah bisa sy pakai analisis regresi linier sederhana ?

    ReplyDelete
  89. Yang butuh spss 16,21,22,23,24 hubungi 082322576215

    ReplyDelete
  90. Maaf mas mau tanya kalo uji f tidak lolos itu bgaimana ya agar uji f nya bisa lolos?
    Terimakasih.

    ReplyDelete
  91. Kk mau tanya klo kita pake regresi linier sederhana hrs pake uji normalitas, uji linieritas dan uji heteroskedesitas kah kak? Mohon jwabannya kk πŸ™

    ReplyDelete
  92. Selamat malam. Saya izin bertanya, kan skripsi saya variabel x nya itu 3, dan menurut dospem saya utk uji hipotesisnya langsung secara simultan saya tidak usah ada parsial karena variabel x nya lebih dari 2. Untuk penjelasann scra teori pendukungnya bgaimana ya? Saya belum nemu teori pendukungnya ttg jika variabel x nya lebih dri 2 maka tidak usah make parsial tapi lgsg simultan. Mohon bantuannya. Terimakasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo ini kayanya beda pedoman dosen aja deh mas. Setau saya uji t dan f harus tetep ada. Uji t sendiri kan untuk mengetahui masing2 variabel x secara parsial thdp variabel Y.
      Misal ga perlu pake uji t, berarti hipotesisnya sendiri harus di ubah dong.

      Menurut saya tetep harus di pake sih.

      Delete
  93. Selamat malam, mas saya mau tanya.. Apakah boleh kita menggunakan uji t dan f, sedangkan sampel yang digunakan adalah sampel jenuh? Lalu alasannya kenapa mas? Terimakasih, mohon pencerahannya ya mas

    ReplyDelete
  94. Mas perbedaan antara uji t dengan uji gain ternormalisai itu apa ya?

    ReplyDelete
  95. Maaf kak mau tanya siapa yg mengemukakan rumus t ini atau sumbernya dari mana ya? Soalnya masih agak bingung. Terimakasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Uji t dan uji f itu adalah uji hipotesis, apakah hipotesisnya diterima atau di tolak.
      Semua penelitian pasti berawal dari hipotesis. Dgn uji t dan f inilah yg akan menjawab hasil hipotesis tsb

      Delete
  96. Mas mau tanya
    Apabila hasil regresi sederhana nya ada yg negatif itu bagaimana ya mas menyimpulkan nya?
    Negatif nya itu variabel x, sementara constan nya positif

    ReplyDelete
  97. Mas mau nanya kalau uji t signifikan tp uji F tidak itu bagaimana. Apa penyebab dri uji F tidak signifikan padahal uji t signifikan

    ReplyDelete
  98. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  99. Judul skripsi ku x nya 2 var dan y nya 1 var.
    Bagaimana jika koefisien korelasi x1 trdhp y negatif,uji t nya juga negatif ,koefisien korelasi x2 trhdp y negatif dan uji t nya juga negatif, tapi pas hitung koefisien korelasi berganda x1x2 terhdap y nya positif dan uji f nya juga positif?itu gimanaaa ka kalo begitu ? Tolong blsss kaa ,tolong bales juga bagi ya tahuu :)

    ReplyDelete
  100. mau nanya tadi saya di suruh revisi
    Buat kriteria keputusan untuk uji T dan F, kriteria keputusan Uji T dan F dibuat atas dasar atas dasar uji T dan F. Mohon bantuannya kak

    ReplyDelete
  101. Mau tanya kak, perbedaan yang siginifikan dari analisis regresi linier sederhana dan uji t parsial itu apa ya kaka? selain dari segi variabelnya

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

analisis regresi dan turunannya sampai struktural equestion model

JASA TESIS PADANG (KHUSUS JURUSAN EKONOMI)